Risiko usaha adalah kemungkinan buruk yang mungkin terjadi dalam sebuah kerjasama bisnis atau usaha yang sedang atau akan berlangsung di masa yang akan datang. Risiko usaha bersifat pasti tapi tidak bisa diprediksi waktunya termasuk kerugian besar secara finansial yang akan ditimbulkan. Dalam dunia usaha dan bisnis, risiko usaha muncul karena banyak faktor, diantaranya adalah faktor pengambilan keputusan dalam intern perusahaan atau diluar perusahaan. Oleh sebab itu penting untuk memahami jenis-jenis risiko usaha sehingga bisa dengan cepat mengantisipasi segala jenis risiko usaha yang sedang dihadapi. Berikut ini beberapa jenis risiko usaha yang perlu diketahui.
Risiko usaha yang paling dasar adalah risiko produksi barang yang akan dijadikan dagangan. Memproduksi barang dalam jumlah besar untuk dipasarkan tentu membutuhkan tenaga borongan atau mesin. Barang produksi masal selalu mengalami cacat produksi atau tidak layak jual. Membeli barang dari pihak lain dan menjualnya kembali, perlu memperhitungkan faktor kualitas dan keterserapan pasar. Oleh sebab itu sebelum memutuskan memproduksi barang secara masal perlu melakukan riset pasar terlebih dahulu. Kualitas barang produksi harus melalui kontrol yang ketat agar tidak mengecewakan konsumen. Apabila lebih banyak barang dengan kualitas dibawah standar maka konsumen akan kecewa dan meninggalkan barang tersebut.
2. Risiko Pemasaran
Risiko usaha yang kedua berhubungan dengan pemasaran produk atau risiko yang terjadi selama proses marketing. Produk usaha agar sampai dikenal dan digemari konsumen luas membutuhkan teknik pemasaran yang kreatif dan inovatif. Tiap dekade teknik pemasaran selalu berubah. Sepuluh tahun lalu pemasaran menggunakan jaringan MLM cukup diminati masyarakat. Memasuki era digital saat ini, pemasaran melalui media sosial atau lebih dikenal dengan marketing online menjadi cara efektif mengenalkan produk pada masyarakat.
Risiko marketing yang sering paling sering dihadapi dunia usaha adalah pemilik usaha tidak up date dengan teknik-teknik baru dalam pemasaran. Apalagi bila seorang pemilik usaha harus memikirkan banyak hal terkait usahanya dan tidak mempedulikan teknik pemasaran terbaru, maka bisnis yang dia jalankan bisa menurun produktivitas usahanya. Untuk mengatasi risiko pemasaran semacam ini, pemilik usaha harus terus mencari informasi teknik pemasaran terbaru dengan cara mengikuti seminar, workshop dan menimba ilmu dari para marketer profesional.
3. Risiko SDM
Risiko ketiga yang akan dihadapi perusahaan adalah risiko SDM. Ketika sebuah usaha berkembang cukup besar, maka pemilik usaha akan mempekerjakan beberapa karyawan untuk membantu mengurus bisnis, baik dalam hal administrasi, produksi, dan distribusi. Memilih dan mempekerjakan karyawan harus benar-benar sesuai dengan keahlian dan mereka mau turut serta mengembangkan usaha dengan antusias. Risiko SDM yang sering timbul adalah kinerja karyawan yang kurang bagus, malas, dan tidak jujur, asal-asalan. Hal ini tentu akan menghambat perkembangan perusahaan.
Untuk mengurangi risiko SDM tersebut, pemilik usaha harus membuat antisipasinya. Caranya dengan melakukan rekruitmen yang teliti. Selanjutnya, pemilik usaha harus melakukan up grade kemampuan karyawan-karyawannya minimal setiap tahun. Misalkan saja dengan mengikutkan karyawan pada pelatihan untuk menambah keahlian baru dan motivasi baru agar karyawan menjadi tim yang solid.
4. Risiko Finansial
Risiko keempat yang pasti dihadapi pemilik usaha adalah risiko finansial. Hal ini berhubungan dengan pendapatan dari usaha yang dijalankan. Tidak selamanya sebuah usaha memiliki keuntungan dalam jumlah yang besar. Bahkan di awal mendirikan usaha, bisa jadi mengalami kerugian yang besar karena salah mengambil keputusan atau karena faktor diluar prediksi pemilik usaha. Mengantisipasi risiko finansial semacam ini adalah memisahkan keuangan keluarga dan keuangan perusahaan, agar kelangsungan hidup keluarga bisa tetap berjalan.
5. Risiko Lingkungan
Risiko usaha yang bersifat tambahan adalah risiko lingkungan. Hal ini berhubungan dengan kebersihan dan tidak membuat lingkungan sekitar tercemar limbah sampah dan bau. Misalkan saja usaha rumah makan. Pemilik usaha harus benar-benar menyiapkan tempat sampah khusus yang berukuran besar agar tidak membuat warga di sekitarnya terganggu dengan sisa-sisa makanan yang dibuang. Begitu juga dengan bengkel mobil dan motor. Pemilik usaha harus meminimalisir polusi suara dan kebisingan yang ditimbulkan.
Itulah lima jenis risiko usaha yang akan dihadapi pemilik usaha. Dengan mengetahui jenis-jenis risiko usaha produksi, pemasaran, SDM, finansial, dan lingkungan, diharapkan pemilik usaha bisa menyiapkan antisipasi untuk mengurangi kerugian yang cukup besar. Semoga bermanfaat.
Baca Juga:
Solusi Mengatasi Risiko Proyek Jalan dan Jembatan
Risiko dan Solusi yang Dihadapi Perusahaan Jasa Pengiriman Barang
Asuransi Mikro Untuk Masyarakat Umum
Perlindungan Barang Elektronik Perusahaan dan Umum
Melindungi Rumah Selalu Bersih dan Sehat
Menjaga Keamanan Rumah Saat Berlibur
Cara Mengenalkan Uang Pada Anak Sejak Dini
Sebatas info, ini link alternatif sabung ayam digmaan untuk versi handphone tanpa download
ReplyDeleteLink Sabung ayam digmaan Mobile terima kasih