Mendirikan bisnis sudah pasti Anda sudah mempersiapkan diri menemui beragam risiko menghadang. Baik risiko yang berhubungan dengan produksi, pemasaran, SDM, lingkungan, finansial, dan lain sebagainya. Sebagai entrepreneur, Anda perlu menyiapkan strategi usaha yang tertata baik. Utamanya strategi memanajemen risiko yang sudah pasti akan dijumpai di setiap langkah usaha. Dalam memanajemen risiko usaha perlu diatasi dengan empat langkah sebagi berikut:
1. Identifikasi Risiko
Dalam memanajemen risiko agar tidak banyak kerugian yang Anda alami, lakukan identifikasi terhadap risiko yang mungkin muncul. Ada beberapa risiko usaha yang akan Anda hadapi saat memulai sebuah usaha. Yang paling muncul adalah risiko produksi, risiko pemasaran, risiko SDM atau karyawan, risiko lingkungan, risiko finansial, risiko teknologi, risiko regulasi pemerintah, dan lain sebagainya.
Catat dan daftarlah risiko-risiko yang mungkin muncul dalam bisnis yang Anda jalankan. Masukkan semua risiko terbesar dan bahkan yang paling kecil sekalipun untuk mengantisipasi segala hal terburuk. Hal ini mungkin memakan waktu lama namun hal ini tidak akan sia-sia karena Anda sudah siap dengan segala kemungkinan yang muncul.
2. Mengurut Kerugian
Langkah kedua dalam memanajemen risiko usaha adalah melakukan pengurutan kerugian yang mungkin Anda derita berdasarkan jenis risiko yang telah Anda susun. Urutkan risiko yang akan memberikan dampak besar kerugian paling besar bagi usaha Anda. Cari juga dampaknya terhadap usaha Anda, karyawan, dan kelangsungan usaha di masa mendatang. Selanjutnya Anda harus fokus pada risiko terbesar yang Anda hadapi sekaligus mencari solusi pemecahan berdasarkan pengalaman orang lain atau berkonsultasi dengan ahli dibidangnya.
3. Mengontrol Risiko
Setelah menemukan dan mengurutkan daftar risiko yang ada, langkash selanjutnya memanajemen risiko adalah dengan melakukan aksi cepat untuk menanggulangi risiko yang telah diidentifikasikan. Lakukan lima aksi cepat berikut ini; menghindari risiko, mengurangi risiko, memindahkan risiko, dan menerima risiko.
Menghindari Risiko. Tindakan menghindari masalah sama artinya dengan mundur sebelum berperang. Hal ini merupakan cara termudah tapi bukan cara efektif. Sebab menghindari risiko sama artinya tidak berani memajukan bisnis Anda untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Hal ini biasa terjadi pada orang-orang yang baru terjun ke dunia bisnis. Namun apabila dilanjutkan dengan membuat stragegi bisnis yang bagus maka risiko akan bisa diatasi dan kemungkinan usaha semakin besar.
Mengurangi Risiko. Hal ini adalah tindakan mengurangi kerugian yang mungkin terjadi dari sebuah risiko usaha. Artinya Anda melakukan persiapan semaksimal mungkin sebelum risiko tersebut datang dengan cara meminimalisir kerugian. Misalkan saja usaha yang Anda jalankan adalah POM Bensin mini. Untuk mengurangi risiko terjadinya kebakaran maka Anda perlu menyiapkan alat pemadam kebakaran di toko. Selain itu, mengurangi risiko kerugian usaha Anda juga mendaftar pada perusahaan asuransi untuk mengkover kerugian akibat terjadinya kebakaran. Dengan mengikuti asuransi kebakaran, maka Anda bisa aman dan tentram menjalankan bisnis POM Bensin Mini.
Memindahkan Risiko. Melakukan pemindahan risiko artinya Anda bisa mengalihkan tanggung jawab kerugian kepada pihak lain dengan cara membayar jasa pihak ketiga. Misalkan saja Anda memiliki usaha keramik dan barang pecah belah. Apabila Anda memiliki pelanggan di luar kota dan harus mengirimkan barang pecah belah tersebut, risiko barang pecah di perjalanan cukup besar. Anda bisa memakai jasa perusahaan pengiriman yang sudah bekerjsama dengan perusahaan asuransi untuk mengamankan barang kiriman pecah belah tersebut. Dengan adanya kerjasama dengan pihak asuransi, otomatis segala kerugian finansial atas pecahnya barang pecah belah di perjalanan akan ditanggung oleh pihak asuransi.
Menerima Risiko. Pada saat tidak ada lagi solusi untuk mengatasi risiko usaha yang mungkin timbul, maka Anda harus menerima segala dampak risiko dan kerugian usaha yang terjadi. Misalkan saja Anda sebagai pedagang sapi super namun mendadak sapi tersebut terinfeksi penyakit yang tidak bisa terdeteksi dan mati, maka sebagai pemilik usaha Anda harus menerimanya dengan lapang dada. Memang lebih baik apabila Anda melakukan pengurangan risiko dengan cara mendaftarkan diri pada perusahaan asuransi untuk setiap usaha yang Anda bangun. Dengan begitu risiko finansial bisa diminimalkan.
4. Monitor dan Review
Langkah terakhir dalam manajemen risiko usaha adalah dengan terus melakukan monitoring bisnis Anda secara rutin. Yang pasti Anda harus tetap update terhadap isu-isu yang berhubungan dengan usaha yang sedang Anda jalani. Dengan terus melakukan pengawasan, Anda akan bisa dengan mudah menangkap gejala dan krisis yang mungkin datang dan melakukan tindakan penting untuk mengurangi kerugian dari risiko usaha.
Baca Juga:
Solusi Mengatasi Risiko Proyek Jalan dan Jembatan
Risiko dan Solusi yang Dihadapi Perusahaan Jasa Pengiriman Barang
Jenis Risiko Usaha dan Solusi Mengatasi Risiko
Asuransi Mikro Untuk Masyarakat Umum
Perlindungan Barang Elektronik Perusahaan dan Umum
Melindungi Rumah Selalu Bersih dan Sehat
Menjaga Keamanan Rumah Saat Berlibur